PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI INDONESIA
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi salah satu
Tugas Pada Mata Kuliah “ PKTI”
Dosen Pengampu :
LUHUR PRASETIYO, M.E.I
Disusun Oleh
ULFA ULA
210208012
Jurusan/Prodi
SYARIAH MUAMALAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PONOROGO
TAHUN AJARAN 2008/2009
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi salah satu
Tugas Pada Mata Kuliah “ PKTI”
Dosen Pengampu :
LUHUR PRASETIYO, M.E.I
Disusun Oleh
ULFA ULA
210208012
Jurusan/Prodi
SYARIAH MUAMALAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PONOROGO
TAHUN AJARAN 2008/2009
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Agama Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi pendidikan. Di dalam Islam, terdapat dua sumber yang menjadi dasar bagi ajaran-ajarannya, yaitu Al-Qur’an dan Hadits. Di dalamnya sudah dianjurkan dan diserukan kepada manusia untuk selalu menuntut ilmu, baik dari lahir sampai mereka meninggal.
Selain itu, manusia juga dituntut untuk mencari ilmu walaupun mereka harus meninggalkan negeri kelahirannya. Hal itu dimaksudkan untuk terciptanya manusia yang pandai dan terampil, sehingga mereka mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
1. Definisi Pendidikan Islam
Kata “Islam” dalam Pendidikan Islam menunjukkan warna pendidikan tertentu, yaitu pendidikan yang berwarna Islam, pendidikan yang Islami, yaitu pendidikan yang berdasarkan Islam.
Menurut istilah, Pendidikan Islam adalah lembaga pendidikan yang dikelola, dilaksanakan, dan diperuntukkan bagi umat Islam. Sedangkan menurut Abdurrahman Al-Bani, Pendidikan Islam adalah pengembangan seluruh potensi anak didik secara bertahap menurut ajaran Islam.
Pendidikan Islam merupakan prinsip yang unggul karena ia menghubungkan prinsip mengenal Tuhan, alam dan diri sendiri secara serentak tanpa terpisah satu sama lain, seperti yang telah disebutkan dalam (Q.S. Al-‘Alaq ayat 1-5)
Dalam ayat tersebut, Allah memerintahkan kepada manusia untuk belajar mengenal Tuhannya, alam lingkungannya dan diri sendiri, karena ketiganya merupakan prinsip kehidupan.
Selain itu, dalam pendidikan Islam terkandung makna atau nilai tentang kehidupan Islam atau Minhajul Hayah (Way of Life) yang menjadi tujuan bagi para peserta didik.
Menurut Ketua MPR RI, Hidayat Nurwahid, Pendidikan Agama Islam memiliki peran yang sangat strategis bagi bangsa ini dalam menjalankan misi dari pendidikan nasional. Peran tersebut adalah:
a. Membentuk sikap dan kepribadian yang kuat pada peserta didik
b. Memompa semangat keilmuan dan karya peserta didik
c. Membangun kepribadian atau karakter orang saleh
d. Membangun sikap peduli dan pandangan luas untuk kepentingan masa depan bangsa dan masyarakar banyak.
2. Tujuan Pendidikan Islam
a) Terciptanya manusia yang berakhlak mulia dan bertaqwa kepada Allah
b) Terbentuknya manusia yang menyerahkan diri atau beribadah kepada Allah
c) Terciptanya kehidupan yang bahagia, baik di dunia maupun di akhirat
d) Mengembangkan potensi fitrah manusia agar berkembang secara optimal, sehingga peserta didik dapat menjalankan amanah penciptanya, yakni menjadi khalifah di muka bumi.
3. Lembaga-lembaga Pendidikan Islam
Seperti halnya Pendidikan Nasional, bentuk-bentuk lembaga di dalam Pendidikan Islam juga dibedakan menjadi dua macam, yaitu lembaga pendidikan Islam di dalm sekolah (lembaga pendidikan Islam formal), seperti: Sekolah Islam, Madrasah, Lembaga Pendidikan di luar sekolah (non formal), seperti Keluarga, TPQ, Majelis Taklim, dll.
a) Madrasah atau Sekolah Islam
Madrasah adalah lembaga penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar secara terpadu dan sistematis. Prosedur pendidikannya diatur sedemikian rupa, ada guru, siswa, jadwal pelajaran yang berpedoman pada kurikilum, serta dilengkapi jam-jam tertentu waktu belajar dan berbagai fasilitas belajar.
b) Keluarga
Keluarga termasuk ke dalam kelompok lembaga pendidikan di luar sekolah. Islam memandang keluarga sebagai salah satu bentuk lembaga pendidikan karena di dalam keluarga berlansung proses kependidikan. Anak berperan sebagai peserta didik, orang tua sebagai pendidik. Misalnya: saat anak menyusu, mendekap dada ibunya di sini terjalin hubungan batin yang demikian mendalam, binaan kasih saying yang tulus.
c) Taman Pengajian Al-Qur’an (TPQ)
TPQ adalah lembaga pendidikan Islam tingkat dasar di luar sekolah. Pesertanya secara umum memang ditujukan pada anak-anak usia taman kanak-kanak (TK). Tetapi pada praktiknya, sering ditemui anak-anak usia SD atau SLTP, bahkan terkadang SLTA yang ingin lancer membasa Al-Qur’an. Hampir dapat dipastikan setiap ada masjid atau langgar, di sana pasti ada TPQ.
Materi yang diajarkan dalam TPQ adalah membaca Al-Qur’an, doa sehari-hari, hafalan surat-surat pendek, praktik wudlu dan shalat yang baik. Metode pengajaran yang digunakn adalah “BCM”, yaitu Baca, Cerita, dan Menyanyi.
d) Majelis Taklim
Majelis taklim adalah salah satu sarana pendidikan dalam Islam. Majelis taklim lebih kita kenal dengan istilah-istilah pengjian-pengajian atau berbentuk halaqah. Umumnya berisi ceramah atau khotbah keagamaan Islam.
Tetapi dalam perkembangannya, majelis taklim sering juga didunakan sebagai wahana diskusi ilmiah, sosiologi, politik, hokum, dll. Ini sangat terlihat pada masjid-masjid di lingkungan perguruan tinggi.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan:
1. Pendidikan Islam adlah lembaga pendidikan yang dikelola, dilaksanakan dan dipergunakan bagi umat Islam
2. Tujuan Pendidikan Islam adalah membentuk manusia yang bertaqwa, berakhlaq mulia, serta terciptanya kehidupan yang bahagia, baik di dunia maupun di akhirat
3. Lembaga-lembaga pendidikan Islam adalah Madrasah, Keluarga, TPQ, dan Majelis Taklim.
DAFTAR PUSTAKA
Hasan, Chalidjah. Kajian Perbandingan Pendidikan. Surabaya: Al-ikhlas, 1995.
Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992.
Ungguh Muliawan, Jasa. Pendidikan Islam Integratif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005
http://www.depag.go.id/index.php?a=detilberita&id=3248
Tidak ada komentar:
Posting Komentar