Selasa, 26 Januari 2010

clickingbank


ptc dollar yang akan membayar anda dan di sediakan banyak iklan yang harus anda klik ,ada perbedaan sama ptc yang lain adalah

di sisni satu hari tersedia 112 iklan wow,,,banyak bukan...???
buruan gabung di sini http://www.clickingbank.org/index.php?ref=menyu

Senin, 18 Januari 2010

Pemikiran Modern dalam Islam

Pemikiran Modern dalam Islam

PENDAHULUAN

Kita telah belajar banyak mengenai sejarah islam, yang tentunya telah mengisahkan perjalanan perkembangan agama islam yang turun naik, pasang surut gelombang kemajuan dan kemunduran islam. Kini umat islam tengah memikirkan kembali  bagaimana cara memajukan dirinya. Pembaharuan terjadi hampir diseluruh negara islam, terutama Negara-negara yang pernah dijajah oleh kekuatan barat, seperti Turki, India, Mesir. Pembaharuan tersebut hingga sekarang masih terus berlanjut untuk mencapai tujuannya yang diinginkan. Dan hasilnya telah dipublikasikan baik dalam bentuk artikel, buku, dakwah maupun dengan lisan.

Dari keadaan demikian itu, muncullah suatu bidang studi pembaharuan dalam islam dan untuk mengkaji  berbagai upaya pembaharuan berikut pemikiran, tokoh-tokoh, strategi dan keberhasilannya, disini kami mencoba sedikit mengulas mengenai ‘Model Penelitian Pemikiran Modern Dalam Islam’.


PEMBAHASAN

1.      Pengertian Pembaharuan Islam

Di sebagian umat Islam tradisional hingga saat ini tampak ada perasaan masih belum mau menerima apa yang dimaksud dengan pembaharuan islam. Hal ini disebabkan karena mereka memandang bahwa pembaharuan Islam adalah membuang ajaran Islam yang lama diganti dengan ajaran Islam baru, padahal ajaran Islam yang laam itu berdasarkan pada hasil ijtihad para ulama besar yang dalam ilmunya, taat beribadah dan unggul kepribadiaannya. Sedangkan ulama yang ada sekarang adalah kebalikannya.

Persepsi demikian hingga kini tampak dipegang terus oleh umat Islam tradisional, tanpa mau melakukan dialog atau diskusi dengan para tokoh pembaharu dalam Islam, sehingga muncullah istilah kaum modernis dan kaum tradisionalis.

Pembaharuan Islam sebenarnya bukan sebagimana yang dieprsepsikan oleh sementara kaum tradisioanlis di atas. Pembaharuan Islam  adalah upaya-upaya untuk menyesuaikan paham keagamaan Islam dengan perkembangan baru yang ditimbulkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Selain itu pembaharuan Islam dapat pula berarti mengubah keadaan umat agar mengikuti ajaran yang terdapat didalam Al-Qur’an dan Al-Sunnah. [1]

Selain itu pembaharuan dalam Islam dapat pula berarti mengubah keadaan umat agarmengikuti ajaran yang terdapat di dalam Al-Qur’an dan Al-Sunnah. Hal ini perlu dilakukan, karena terjadi kesenjangan antara yang dikehendaki al_qur’an dengan kenyataan yang terjadi di masyarakat. Al-Qur’an misalnya mendorong umatnya agar menguasai pengetahuan agama dan ilmu pengetahuan modern serta teknologi secara seimbang, hidup bersatu, rukun dan damai sebagai suatu keluarga besar. Dengan demikian, maka pembaharuan Islam mengandung maksud mengembalikan sikap dan pandangan hidup umat agar sejalan dengan petunjuk Al-Qur’an dan Al-Sunnah.

 

2.      MODEL PENELITIAN PEMIKIRAN MODERN DALAM ISLAM

Telah banyak hasil penelitian yang dilakukan para ahli yang mengambil tema disekitar pemikiran modern dalam islam. Di antaranya hasil penelitian yang dilakukan oleh Deliar Noer, dan H.A.R Gibb. Sebagai bahan perbandingan bagi mereka yang berminat melakukan penelitian di bidang pemikiran modern dalam islam ini ada baikna kita kemukakan model penelitian dari kedua peneliti tersebut.

a)      Model Penelitian Deliar Noer

Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942, adalah sulah satu karangan delian Noer yang dilihat dari judulnya bersifat deskriptif analitis, yaitu penelitian yang mencoba mendiskripsikan gerakan modern Islam di Indonesia yang terjadi pada tahun 1900-1942. penelitian tersebut antara lain memuat latar belakang pemikiran, permasalahan yang ingin dipecahkan, metode dan pendekatan serta analisis yang digunakan.

Diantara pemikiran yang melatar belakangi penelitian tersebut adalah adanya asumsi bahwa perkembangan yang terjadi pada akhir periode 1900-1942 merupakan tahun pergantian penguasa di Indonesia dari tangan Belanda ke tangan Jepang. Tetapi pemikiran, gerakan dan pengembangan yang umumnya bersangkutan dengan gerakan modern Islam di negeri kita ini tidak berhenti dengan pergantian ini. Malah lebih lagi dari pada di masa permulaan ia tumbuh, gerakan modern Islam it uterus saja berlanjut, bukan saja pada masa Jepang, melainkan juga sesudah kita merdeka, hingga kini. Dalam rangka ini maka mudah terlihat analogi yang dihadapi pada masa merdeka dengan yang dihadapi di zaman jajahan Belanda dahulu. Dan dalam rangka ini pula berkembang pemikiran, cara pendekatan, serta pemecahan permasalahan yang bersamaan atau berlainan antara dua masa itu, yaitu antara masa merdeka dengan masa penjajahan Belanda.

Dengan latar belakang yang berisi asumsi tersebut itulah kelihatannya Deliar noer ingin mengetahui tentang pemikiran, pendekatan dan pemecahan masalah bagaimanakah yang dilakukan umat Islam pada periode tersebut. Hal yang demikian perlu dilakukan mengingat pemikiran pembaharuan ini mungkin masih tetap relevan untuk digunakan pada masa-masa setelah kemerdekaan.[2]

Berdasarkan latar belakang pemikiran diatas, maka permasalahan yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana corak dan objek pembahruan pemikiran yang dilakukan gerakan modern Islam yang dilakukan gerakan modern Islam di  Indonesia pada masa setelah kemerdekaan. Untuk mendapatkan bahan-bahan yang diperlukan untuk penelitian tersebut Deliar Noer menggunakan bahan-bahan yang didapat dari hasil wawancara dengan tokoh-tokoh yang berkompeten dalam bidangnya. Dan juga dengan pendekatan histories sosiologis, yang dengannya dihasilkan pembahasan menurut peristiwa secra kronologis dapat dibuktikan keberadaannya dalam sejarah, dan dengan pendekatan sosiologis dihasilkan deskripsi yang menjelaskan berbagai peristiwa yang antara satu bagian dengan bagian lainnya saling berkaitan.

Melalui metode dan pendekatan tersebut dihasilkan informasi yang komprehensif mengenai asal-usul dan pertumbuhan gerakan modern Isalm dalm bidang pendidikan, social, politik.  Asal-usul dan pertumbuhan gerakan modern Islam dalm bidang politik meliputi Sarekat Islam, partaipartasi Islam, Reaksi Belanda, reaksi kalangan kebangsaan, reaksi kalangan tradisi dan reaksi kalangan nasionalis yang netral agama.

Dalam kesimpulannya itu, Deliar Noer menyimpulkan bahwa gerakan pembaharu Islam di Indonesia mulai berakar pada pergantian abad yang lalu. Berkembang dari masa ke masa dalam waktu empat puluh tahun, pada tahun 1940 gerakan ini telah menghujam dalam tanah air. Mengenai perkembangan dan sifat gerakan modern Islam di Indonesia. Deliar Noer menyimpulkan bahwa sifat dan kecenderungan gerakan ini dibentuk oleh pimpinan organisasi serta lingkungan tempat organisasi itu bergerak.

Berdasarkan uraian diatas, terlihat jelas bahwa Deliar Noer telah memberikan model penelitian yang memenuhi persyaratan sebagai penelitian sejarah, yang dalam hal ini sejarah gerakan modern Islam di Indonesia tahun 1900-1942, dengan kesimpulan yang secra akademis dapat dipertanggung jawabkan validitasnya. Penelitian tersebut walaupun tidak secara eksplisit mengemukakan latar belakang pemikiran, permasalahan, tujuan, metode dan pendekatan serta kerangka analisis yang digunakan dalam penelitian telah tertampung dalam penelitian yang dilakukan Deliar Noer.

b)      Model Penelitian H.A.R Gibb

Penelitian mengenai pemikiran modern dalam Islam pernah pula dilakukan oleh H.A.R. Gib, maha guru pada univesitas Oxford. Hasil penelitiannya berjudul Modern trends in Islam yang diterjemahkan oleh L.E Hakim dengan judul aliran-aliran modern dalam Islam dan diterbitkan oleh Tintamas-Jakarta pada tahun 1945.

Penelitian Gibb tentang gerakan modern dalam islma kelihatannya bertolak dari tesisnya yang mengatakan bahwa Islam adalah suatu agama yang hidup dan vital dalam menyampaikan dakwah kepada hati, pikiran, dan perasaan dari berpuluh-puluh, malah beratus-ratus miliun manusia, memberikan kepadanya suatu pedoman supaya hidup jujur, sungguh-sungguh dan takwa.[3] Pada bagian lain Gibb mengatakan, bahwa agama Islam dan para penganutnya merupakan satu susunan yang sama, masing-masing membentuk dan memberikan reaksi di antara satu sama lainnya selama Islam itu tetaptinggal sebagai satu organisme yang hidup dan ajaran-ajarannya memberikan kepuasan bagi perasaan keagamaan pengikut-pengikutnya.

Penelitian H.A.R Gibb adalh bersifat eksploratif deskriptif, yaitu penelitian yang mencoba mendiskripsikan secara mendalam suatu objek denagn menggunakan data-data yang terdapat dalam kajian pustaka, sedang pendekatan yang digunakan bersifat filosofis histories, yaitu penelitian yang tekannanya ditujukan untuk mengemukakan nilai-nilai universal dan mendasar dari suatu ajaran atau objek yang diteliti, seta didukung oleh data-data histories yang dapat dipercaya.

Dari penelitian itu Gibb mengemukakan tentang dasar-dasar alam pikiran Islam, ketegangan dalam Islam, dasar-dasar modernisme, agama kaum modern, hokum dan masyarakat serta Islam di dunia.

Ketika berbicara tentang dasar-dasar alam pikiran Islam. Gibb mengatakan, bahwa Al-Qur’an adalah suatu kitab yang berisi perintah-perintah, yang didakwahkan oleh Muhammad selama lebih kurang 20 tahun dari akhir hidupnya mengenai pelajaran agama dan dasar-dasar susila atau bukti-bukti keterangan terhadap mereka yang ingkar, tafsir dari kejadian-kejadian yang sedang  berlaku, dan beberapa peraturan mengenai soal-soal social dan hokum.

Selanjutnya, ketiak berbicara tentang dasar-dasar modernisme, Gibb mengatakan bahwa modernisme menimbulkan satu pergolakan pikiran yang amat hebat pengaruhnya dikalangan mereka yang dangkal ilmu pengetahuannya.[4]

Dari uraian tersebut, terlihat bahwa model penelitian gerakan modern dalam Islam yang dilakukan Gibb bersifat penelitian kepustakaan, yaitu penelitian yang sepenuhnya menggunakan bahan-bahan yang terdapat dalam sumber-sumber tertulis, khususnya buku-buku yang dihasilkan para penulis sebelumnya. Dan pendekatan yang digunakan dalam penelitiaanya itu adalah pendekatan filosofis histories, yaitu penelitian yang menekankan pada upaya untuk menarik nilai-nilai universal yang didasrkan pada informasi yang terdapat dalam kiatb suci dan didukung oleh kebenaran sejarah.

 

Kesimpulan

Pengertian pembaharu Islam adalah, upaya-upaya untuk menyesuaikan paham keagamaan Islam dengan perkembangan baru yang ditimbulkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern selain itu mengubah keadaan umat agar mengikuti ajaran yang terdapat didalam Al-Qur’an dan Al-Sunnah.

Model Penelitian Pemikiran Modern dalam Islam diantaranya adalah

Model Penelitian Deliar Noer, deskriptif analitis, yaitu penelitian yang mencoba mendiskripsikan gerakan modern Islam di Indonesia

Model Penelitian H.A.R Gibb, penelitian kepustakaan, yaitu penelitian yang sepenuhnya menggunakan bahan-bahan yang terdapat dalam sumber-sumber tertulis, khususnya buku-buku yang dihasilkan para penulis sebelumnya.

 



[1] Prof. dr. h. Abudin Nata, M.A Metodologi Studi Islam. PT. raja Grafindo Persada, Jakarta

[2] Deliar Noer, Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942, (Jakarta:LP2ES, 1980) hal.xiii-vix

[3] H.A.R Gibb, Aliran-aliran Moden Dalm Islam(terj) L.E Hakim, (Jakarta:Tintamas, 1954), hlm.x

[4] Prof. dr. h. Abudin Nata, M.A Metodologi Studi Islam. PT. raja Grafindo Persada, Jakarta. Hlm 389




Asbab An-Nusul

PENDAHULUAN         

A.     Latar Belakang

Al-Qur’an bukanlah merupakan sebuah buku dalam pengertian umum, karena ia tidak pernah diformulasikan, tetapi diwahyukan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi kaum muslimin sesuai dengan kebutuhan yang ada atau situasi yang menuntutnya.

Untuk memahami pesan Al-Qur’an secara utuh, kita juga harus mengetahui dan memahami adat istiadat, lembaga-lembaga, pergaulan bangsa arab dan pandangan hidupnya, juga situasi makkah pra-islam. Tidak semata-mata dari segi bahasanya saja. Karena Al-Qur’an memang harus dicerna dalam konteks perjuangan Nabi dan latar belakang perjuangannya.



Sebagian kecil ilmuwan muslim memang ada yang tidak memandang penting ilmu Asbabun nuzul dalam menafsirkan Al-Qur’an. Tanpa sabab nuzul, kata mereka, tidak ada halangan untuk menafsirkan Al-Qur’an. Berbeda dengan kebanyakan mufassir apapun aliran/madzhab tafsir yang dianut dan metode penafsiran yang digunakan mereka, semuanya mengakui peran dan urgensi ilmu sabab nuzul dalam menafsirkan Al-Qur’an. Kehadiran ilmu sabab nuzul bagi mufassir bukan sebagai pelengkap penderita yang tidak memiliki arti apapun, melainkan justru akan lebih memperdalam penghayatan dan wawasan penafsiran Al-Qur’an.

Atas dasar itulah maka disini kami mencoba untuk sedikit memaparkan mengenai ilmu asbabun nuzul. Yang mencakup pengertian, macam-macam, dan kegunaan ilmu asbabun nuzul.

 

A.     Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian Asbab An-Nuzul?

2.      Sebutkan pembagian dan macam-macam Asbab An-Nuzul!

3.       Apa manfaat mempelajari nasbab an-nuzul?

 

 

PEMBAHASAN

 

A.     Pengertian Asbab An-Nuzul

Asbab An-Nusul merupakan bentuk idhafah dari kata “Asbaba” dan “Nazala”, kata “Asbaba” merupakan jama’ dari kata “Sababa” yang berarti sebab, maka “Asbaba” mempunyai arti sebab-sebab. Sedangkan kata “an-Nuzul” berasal dari kata “Nazala” yang berarti turun. secara Etimologi, asbab An-Nuzul adalah sebab-sebab yang melatarbelakangi terjadinya sesuatu[1].

Sedangkan secara terminology yang dirumuskan oleh para ulama, diantaranya adalah:

1)      Menurut Az-Zarqoni:

“Asbab An-Nuzul” adalah peristiwa atau kejadian yang terjadi serta ada hubungannya dengan turunnya ayat Al-Qur’an sebagai penjelas hukum pada saat itu terjadi.

2)      Ash-Shabuni

“Asbab An-Nuzul adalah peristiwa atau kejadian yang menyebabkan turunnya satu atau beberapa ayat mulia yang berhubungan dengan peristiwa dan kejadian tersebut, baik berupa pertanyaan yang diajukan kepada Nabi atau kejadian yang berkaitan dengan urusan agama.

3)      Shubhi shalih

ما نز لت الأ ية أوالا يات بسببه متضمّنة له أ و مجيبة أو مبينة لحكمه زمن وقوعه

Artinya:

“Asbab an-Nuzul” adalah sesuatu yang menjadi sebab turunnya satu atau beberapa ayat Al-Qur’an (ayat-ayat) terkadang menyiratkan peristiwa itu, sebagai respons atasnya. Atau sebagai penjelas terhadap hukum-hukum disaat peristiwa itu terjadi[2].

Meskipun redaksi pendefinisian diatas sedikit berbeda, namun pada intinya asbab an-nuzul adalah kejadian yang melatarbelakangi turunnya ayat Al-Qur’an, dalam rangka menjawab, menjelaskan dan menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dari setiap kejadian. Hal ini mempermudah kita untuk memahami perintah-peirntah dalam Al-Qur’an karena sudah tentu bahan-bahan sejarah ini melingkupi peristiwa pada masa Al-Qur’an masih turun.

Adapun sebab turunnya ayat dalam bentuk peristiwa ada tiga macam:

a.       Peristiwa berupa pertengkaran

Contoh: perselisihan suku Aus dan khazre dengan orang-orang Yahudi sehingga turunlah surat Ali-Imron ayat 100 sampai beberapa ayat sesudahnya.

b.      Peristiwa berupa kesalahan yang serius.

Contoh: seorang imam yang shalat yang dalam keadaan mabuk. Peristiwa ini menyebabkan turunnya surat An-Nisa` ayat 42.

c.       Peristiwa berupa cita-cita dan keinginan

Contoh: imam Al-Bukhori dan lainnya meriwayatkan dari Annas RA bahwa Umar berkata: “Aku sepakat dengan Tuhanku dalam tiga hal: Aku katakan kepada Rasul bagaimana sekiranya kita jadikan makam Ibrahim tempat sholat maka turunlah surat Al Ahzab ayat 52”.

Adapun sebab turunnya ayat dalam bentuk pertanyaan dikelompokkan kepada tiga macam

1)      Pertanyaan yang berhubungan dengan sesuatu yang telah lalu.

2)      Pertanyaan dengan sesuatu yang sedang berlangsung waktu itu.

3)      Pertanyaan yang berhubungan dengan masa yang akan datang.[3

 

B.     Pembagian dan Macam-macam Asbab An-Nuzul[4]

1.      Dilihat dari sudut pandang redaksi-redaksi yang dipergunakan dalam riwayat Asbab An-Nuzul.

Ada dua jenis redaksi yang digunakan oleh perawi dalam mengungkapkan riwayat asbab an-nuzul, yaitu:

a)      Sharih (visionable/ jelas)

Redaksi sharih artinya riwayat yang sudah jelas menunjukan asbab an-nuzul. Redaksi yang digunakan termasuk sharih jika perawi mengatakan:

“sebab turun ayat ini adalah…..”

atau perawi menggunakan kata “maka” (fa’ taqibiyah) setelah perawi mengatakan periatiwa tertentu. Misalnya:

“telah terjadi……maka turun ayat…..”

Contoh dari riwayat asbab an-nuzul yang menggunakan redaksi sharih adalah sebuah riwayat yang dibawakan oleh Jabir bahwa orang0orang Yahudi berkata, “Apabila seorang suami mendatangi “qubul” istrinya dari arah belakang, anak yang dilahirkan akan juling.” Maka dari kejadian tersebut kemudian turunlah ayat yang artinya: “Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocoktanam, maka datangilah tanah itu bagaimana saja kamu kehendaki.” (Al-Baqoroh:223).

b)      Muhtamilah (impossible / kemungkinan)[5]

Adapun redaksi yang dignakan termasuk muhtamillah bila perawi mengatakan:

“Ayat ini turun berkenaan dengan …………….”

Atau perawi mengatakan:

“Saya kira ayat ini turun berkenaan dengan ………….”

Contoh dari riwayat yang menggunakan redaksi muhtamilah seperti riwayat yang disampaikan oleh ibnu Umar, yakni:

Artinya: “Ayat, istri-istri kalian adalah (ibarat) tanah tempat bercocoktanam, turun berkenaan dengan mendatangi (menyetubuhi) istri dari belakang.” (H.R. Bukhori).

2.      Dilihat dari sudut pandang berbilangnya Asbab An-Nuzul untuk satu ayat atau berbilangnya ayat untuk asbab An-Nuzul:

a)      Berbilangnya asbab An-Nuzul untuk satu ayat (Ta’adad Asbab wa Nazil Al-Wahid).

Pada kenyataannya, tidak setiap ayat memiliki riwayat asbab an-nuzul dalam satu versi. Ada kalnya satu ayat memilki beberapa versi riwayat asbab an-nuzul. Tentu saja, hal itu tidak akan menjadi persoalan bila riwayat-riwayat itu tidak mengandung kontradiksi. Bentuk variasi itu terkadang dalam redaksinya dan terkadang dalam kualitasnya.

Untuk mengatasi variasi riwayat asbab an-nuzul dalam satu ayat dari sisi redaksi, para ulama mengemukakan cara-cara sebagai berikut:

Ø      Tidak mempermasalahkannya

Cara ini ditempuh bila versi riwayat-riwayat asbab an-nuzul ini menggunakan redaksi muhtamillah (tidak pasti).

Missal, satu versi menggunakan redaksi “Ayat ini diturunkan berkenaan dengan…….”. dan versi lain menggunakan redaksi “saya kira aya ini diturunkan berkenaan dengan ………”.

Ø      Mengambil versi riwayat asbab an-nuzul yang menggunakan redaksi sharih

Cara ini digunakan bila salah satu versi riwayat asbab an-nuzul iu tidak menggunakan redaksi sharih (pasti).

Ø      Mengambil versi riwayat yang shahih (valid)

Cara ini digunakan bila seluruh ayat menggunakan redaksi “sharih” (pasti), tetapi kualitas salah satunya tidak sharih.

Untuk mengatasi variasi riwayat asbab an-nuzul dalam satu ayat dari sisi kualitas, para ulama mengemukakan cara-cara sebagai berikut:

Ø      Mengambil versi riwayat yang shahih.

Cara ini digunakan bila terdapat dua versi riwayat tentang asbab an-nuzul satu ayat, satu versi berkualitas shahih, sedangkan yang lainya tidak.

Misalnya, dua versi riwayat asbab an-nuzul kontradiktif untuk surat adh-dhuha{93} ayat 1-3.

Ø      Melakukan studi yang selektif (tarjih).

Cara ini digunakan bila kedua versi asbab an-nuzul yang berbeda-beda itu kualitasnya sama-sama shahih

Ø      Melakukan studi kompromi (jama’).

Cara ini digunakan bila kedua riwayat yan kontradiktif itu sama-sama memiliki status keshahihan hadits yang sederajat dan tidak mungkin dilakukan tarjih.

b)      Berbilangnya  ayat untuk satu sebab (Ta’adud Nazil wa Asbab An-Nuzul).

Terkadang suatu kejadian menjadi sebab bagi turunnya dua ayat atau lebih. Hal ini dalam Ulumul Qur’an disebut dengan istilah “Ta’addud Nazil wa as-Sabab al-Wahid” (terbilang ayat yang turun, sedangkan sebab turunnya satu).

Contoh: satu kejadian yang menjadi sebab bagi dua ayat yang diturunkan, sedangkan antara yang satu dengan yang lainnya berselang waktu yang lama adalah riwayat asbab an-nuzul yan diriwayatkan oleh Ibn jarir ath-Thabari,ath-Thabrani, dan Ibn Mardaiyah dari Ibn Abbas: “ketika Rasululloh duduk di bawah naungan pohon kayu, beliau bersabda,”akan dating kepada kamu seorang manusia yang memandangmu dengan dua mata setan, janganlah kalian ajak bicara apabila ia datang menemuimu”. Tidak lama sesudah itu, datanglah seorang lelaki yang bermata biru. Rasululloh kemudian memanggilnya dan bertanya “mengapa engkau dan teman-temanmu memakiku???” Orang tersebut pergi dan datang kembali beserta teman-temannya. Mereka bersumpah dengan anam Alloh bahwa mereka tidak menghina Nabi. Terus-menerus mereka mengatakn demikian sampai Nabi memaafkannya. Maka turunlah surat Ath-thaubah{9} ayat 74 (mereka mereka orang-orang munafik itu) bersumpah dengan nama alloh, bahwa mreka tidak mengatakan (sesuatu yang menyakittimu). Sesungguhnya mereka telah mengucapkan perkataan kekafiran, dan telah menjadi kafir sesudah islam, dan mengingini apa yang mereka tidak dapat mencapainya; dan mereka tidak mencela (Alloh dan RasulNya), kecuali karena Alloh dan RasulNya telah melimpahaka karunia-Nya kepada mereka. Msks jiks mereka bertaubat, itu adalah lebih baik bagi mereka, dan jika mereka berpaling, niscaya Alloh akan mengazab mereka dengan azab yang pedih di duniandan di dkhirat; dan mereka sekali-kali atidak mempunyai pelindung dan tidak pula penolong dimuka bumi.”

Demikian pula Al-hakim meriwayatkan hadits ini dengan redaksi yang sama dan mengatakan, “maka Alloh menurunkan surat Al-Mujadalah{58} ayat 18-19.”

 

C.     Manfaat Mempelajari Ilmu Asbab An-Nuzul

Mempelajari dan mengetahui asbab an-nuzul adalah merupakan kunci untuk dapat memahami ayat-ayat al-Qur’an dengan baik dan benar terutama dalam upaya memahamiayat-ayat yang menyangkut masalah hokum, karena al-Qur’an memang tidaklah diturunkan dalam suatu masyarakat yang hampa budaya. Oleh karena itu, dari sekian banyak ayat-ayatnya, oleh para ulama dinyatakan sebagai harus dipahami dalam konteks asbab an-nuzulnya. Karena itu pula, paling tidak asbab an-nuzul itu menggambarkan, bahwa ayat yang diturunkan itu berinteraksi langsung dengan kenyataan yang ada. Dengan demikian dapat pula dikatakan, bahwa kenyataan tersebutmendahului atau setidak-tidaknya  keberadaannya bersamaan dengan turunnya ayat al-Qur’an di atas pentas bumi ini.[6]

Dari sedikit uraian di atas dapat disimpulkan manfaat mempelajari asbab an-nuzul antara lain:

a.       Untuk mengetahui hikmah diundangkannya suatu hokum dan perhatian syara’ terhadap kepentingan dan kebutuhan umu dalam menghadapi segala peristiwa.

b.      Membantu seseorang dalam memahami ayat, sekaligus dapat menhilangkan kesulitan yang terdapat di dalam ayat.

c.       Dapat memberikan pemahaman dengan tepat, bahwa hokum yang dibawa oleh ayat al-Qur’an adalah khusus untuk memberikan penyelesaian terhadap peristiwa atau pertanyaan yang menjadi asbab an-nuzulnya ayat itu.

d.      Dapat diketahui dengan tepat sasaran hokum yang di bawa oleh ayat-ayat yang diturunkan, sehingga tidak akan keliru di dalam menetapkan suatu hokum.

e.       Dapat membantu mempermudah pemahaman dan penghafalan ayat serta membantu “meletakkan” ayat-ayat yang bersangkutan berada di dalam hati orang-orang yang mendengarkannya bila ayat itu dibacakan.[7]

  

BAB III

PENUTUP

 

A.     Kesimpulan

1.      Pengertian Asbab An-Nuzul:

a.        Secara etimologi, Asbab An-Nuzul adalah sebab-sebab yang melatarbelakangi sesuatu itu terjadi.

b.       Secara terminologi, asbab An-Nuzul adalah kejadian yang melatarbelakangi turunnya ayat Al-Qur’an, dalam rangka menjawab, menyelesaikan dan menjelaskan masalah yang timbul disetiap kejadian.

2.      Pembagian dan macam-macam Asbab An-Nuzul:

a.       Dilihat dari sudut pandang redaksi-redaksi yang dipergunakan dalam riwayat Asbab An-Nuzul.

1)      Redaksi Sharih (visionable/jelas)

2)      Redaksi Muhtamillah (impossible/ragu)

b.      Dilihat dari SudutPandang Berbilangnya Asbab An-Nuzul untuk Satu Ayat atau Berbilangnya Ayat untuk Asbab An-Nuzul

1)      Berbilangnya Asbab An-Nuzul untuk Satu Ayat

2)      Variasi untuk Satu Sebab

3.      Manfaat mempelajari asbab an-nuzul

*      Untuk mengetahui hikmah diundangkannya suatu hokum dan perhatian syara’ terhadap kepentingan dan kebutuhan umu dalam menghadapi segala peristiwa.

*      Membantu seseorang dalam memahami ayat, sekaligus dapat menhilangkan kesulitan yang terdapat di dalam ayat.

*      Dapat memberikan pemahaman dengan tepat, bahwa hokum yang dibawa oleh ayat al-Qur’an adalah khusus untuk memberikan penyelesaian terhadap peristiwa atau pertanyaan yang menjadi asbab an-nuzulnya ayat itu.

*      Dapat diketahui dengan tepat sasaran hokum yang di bawa oleh ayat-ayat yang diturunkan, sehingga tidak akan keliru di dalam menetapkan suatu hokum.

*      Dapat membantu mempermudah pemahaman dan penghafalan ayat serta membantu “meletakkan” ayat-ayat yang bersangkutan berada di dalam hati orang-orang yang mendengarkannya bila ayat itu dibacakan.

 

 

 



[1] Rosihan Anwar, Ulum Al-Qur’an, Pustaka Setia, Bandung, 2008, hlm. 60

[2] Subhi Al-shalih, Mabahits fi’ulum Al-Qur’an, Dar Al-Qalam li al-Malayyin, Bairut, 1988, hlm. 132.

[3] Usman,ulumul qur'an,penertbit teras,yogyakart,2009.,118

[4] Jalaluddin as-suyuthi,al-itqon fi ‘Ulum al-Qur’an, Dar al-Fikr, Beirut.,32

[5] Rosihan Anwar, Ulum Al-Qur’an, Pustaka Setia Bandung, 2008, hlm. 67-69

[6] Usman.,137-138

[7] Ibid.,146-147




Sabtu, 16 Januari 2010

Penghasilan per Minggu dari trekPAy






Bisnis TrekPay ternyata sedang heboh akhir2 ini. Banyak situs/blog yang membahas Bisnis Internet TrekPay ini. Kenapa? Karena Trekpay adalah PTC yang paling mudah. Dollar langsung mengalir tiap minggu.


TrekPay adalah Paid To Click model baru yang di launching pada tanggal 17 Maret 2009. Seperti hal nya PTC yang lain, TrekPay memiliki Advertiser yang memasang iklan untuk kita klik setiap harinya, namun ada beberapa perbedaan antara TrekPay dengan PTC yang lain, diantaranya adalah :

1. TrekPay memberikan award berupa point/credits untuk setiap aktifitas yang kita kerjakan, mulai dari mengklik iklan yang di berikan hingga mengajak teman bergabung ( referral )

2. Point/credits untuk jumlah tertentu yang didapatkan untuk selanjutnya bisa di tukarkan/convert dengan $$$

3. Member di haruskan untuk mengklik iklan di member area untuk mendapatkan 1 – 3 point/credits tambahan



4. System pembayaran perminggu, diberikan antara hari Kamis hingga Selasa bagi request membernya yang telah mencapai minimum payout $5.50 melalui Paypal.

5. Diberikan penghargaan/reward khusus untuk setiap special event di TrekPay yang besarnya antara $1-$6

6. Member bisa mendapatkan $50 perminggunya jika lebih aktif di Trekpay, dan bisa mendapatkan $$$ yang lebih banyak lagi dari 12.5 % komisi Advertiser yang kita ajak bergabung.

Ada beberapa cara untuk mendapatkan Point di Trekpay (yang selanjutnya nanti bisa di tukarkan dengan $$$ ) yaitu :

1. Mengklik iklan yang diberikan oleh Trekpay ( mengunjungi website Advertiser) yang berjumlah antara 30 – 40 site setiap harinya. Point/Credit akan di berikan untuk setiap klik iklan.

2. Mengajak teman atau mereferensikan untuk bergabung di Trekpay. Bila referral kita adalah TrekPay Advertiser, point yang di dapatkan akan lebih besar karena berhak juga mendapatkan Komisi penjualan dari referral tersebut.

Makin banyak Point/credit yang didapatkan, makin besar $$$ yang akan di terima.

Berikut ini adalah langkah-langkah untuk mendaftar di TrekPay :

1. Klik DISINI untuk daftar
2. Klik tombol Sign Up Free ( ada di paling bawah )
3. Isi data data anda dengan benar dan juga account paypal anda
4. Apabila sudah mendaftar silahkan login
5. Setelah login klik menu BROWSE / SEARCH
6. Kemudian lihat di kanan bawah ada tulisan PAGE,nah di bawah tulisan PAGE ada link link iklan,silahkan di klik untuk mendapatkan poin / kreditnya.
7. Setelah selesai mengklik link iklan. Silahkan klik ACCOUNT untuk mengetahui poin / kredit yang anda dapatkan.

Sudah banyak member yang terbukti di bayar dari trekpay...


Kamis, 14 Januari 2010

Cashout $ 2

ini ada informasi tentang PTc yang cashoutnya hanya $2 jadi mudah kan buruan gabung dan segera raih dollar dari internet
Daftar DI SINI

Rabu, 06 Januari 2010

Diksi

DIKSI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, diksi berarti "pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan)".
Istilah ini bukan saja digunakan untuk menyatakan gagasan atau menceritakan peristiwa tetapi juga meliputi persoalan gaya bahasa, ungkapan-ungkapan dan sebagainya.
Agar usaha mendayagunakan teknik penceritaan yang menarik lewat pilihan kata maka diksi yang baik harus
a. Tepat memilih kata untuk mengungkapkan gagasan atau hal yang diamanatkan
b. Untuk memilih tepat seorang pengarang harus mempunyai kemampuan untuk membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa pembacanya.
c. Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya mungkin kalau ia menguasai sejumlah besar kosa kata (perbendaharaan kata) yang dimiliki masyarakat bahasanya, serta mampu pula menggerakkan dan mendayagunakan kekayaannya itu menjadi jaring-jaring kalimat yang jelas dan efektif.
Contoh-contoh pengunaan diksi dalam cerita fiktif misalnya penggunaan metafora, anafora, litotes, simile, personafikasi dan sebagainya.
1. Ketepatan dan kesesuaian kata
a. ketepatan dalam pemilihan kata adalah kemampuan untuk memilih setepat-tepatnya kata mana yang paling cocok untuk mewakili maksud atau gagasan sang penulis


b. Kesesuaian dalam pilihan kata adalah kemampuan untuk memilih kata yang paling cocok untuk mewakili maksud atau gagasan sang penulis, sesuai situasi dan kondisi pembacanya. Tujuannya agar situasi dan kondisi pembacanya dapat terpelihara dengan baik.



2. Perubahan Makna
a. Perluasan Makna (generalisasi)
Perluasan makna ialah perubahan makna dari yang lebih khusus atau sempit ke yang lebih umum atau luas. Cakupan makna baru tersebut lebih luas daripada makna lama.
Contoh:
makna lama makna baru
bapak : orang tua laki-laki semua orang laki-laki yang lebih tua
Saudara : anak yang sekandung semua orang yang sama umur/ derajat.
b. Penyempitan Makna (Spesialisasi)
Penyempitan makna ialah perubahan makna dari yang lebih umum/ luas ke yang lebih khusus/ sempit. Cakupan baru/ sekarang lebih sempit daripada makna lama (semula).
Contoh:
makna lama: makna baru:
sarjana : cendikiawan lulusan perguruan tinggi
pendeta : orang berilmu guru Kristen
madrasah : sekolah sekolah agama Islam
c. Peninggian Makna (ameliorasi)
Peninggian makna ialah perubahan makna yang mengakibatkan makna yang baru dirasakan lebih tingg/ hormat/ halus/ baik nilainya daripada makna lama.
Contoh:
makna lama: makna baru:
bung : panggilan untuk laki-laki panggilan kepada pemimpin
putra : anak laki-laki lebih tinggi daripada anak
d. Penurunan Makna (Peyorasi)
Penurunan makna ialah perubahan makna yang mengakibatkan makna baru dirasakan lebih rendah/ kurang baik/ kurang menyenangkan nilainya daripada makna lama.
Contoh:
makna lama: makna baru:
bini: perempuan yang sudah dinikahi lebih rendah daripada istri/ nyonya
e. Persamaan (asosiasi)
Asosiasi ialah perubahan makna yang terjadi akibat persamaan sifat antara makna lama dan makna baru.
Contoh:
makna lama: makna baru:
amplop : sampul surat uang sogok
bunga : kembang gadis cantik
f. Pertukaran (sinestesia)
Sinestesia ialah perubahan makna akibat pertukaran tanggapan dua indera yang berbeda dari indera penglihatan ke indera pendengar, dari indera perasa ke indera pendengar, dan sebagainya.
Contoh:
suaranya terang sekali (pendengaran penglihatan)
rupanya manis (penglihat perasa)
namanya harum (pendengar pencium)
3. Efek ketatabahasaan pilihan kata
Dengan adanya diksi/pemilihankata bahasa semakin tertata dan mudah diterima oleh pembacanya.


Tips Anti Ngantuk

Tips Anti Ngantuk

. Wudlu (sukur2..sholat sunnahnya skalian^-^) , minimal cuci muka sambil sedikit dipijat.
Bisa diikuti pula dengan dzikir/wirid. Apalagi jika penyebab kantuk anda jelas2 dari campur tangan syetan dkk yang biasa menyerang saat ta`lim/ngaji.

2. Mengatur pola asupan tubuh (makan, minum, cemilan) dengan baik dan benar.Jangan lupa sarapan dan menghindari cemilan yang kurang sehat.

3. Tidur cukup.
Jangan lupa ini sangatlah tergantung individu. Aturlah sedemikian rupa sehingga istirahat anda menjadi berkualitas dan waktu terjaga anda menjadi efektif, efisien dan lebih berguna secara optimal..


3.Jangan melakukan hal yang bersifat statis dalam tempo lama. Selingi dengan gerakan2 walau cuma sedikit/ringan., misal mengambil air minum, meluruskan kaki dst

4. Mandi.
Solusi ini juga masih tergantung masing-masing individu. Sebgian orang merasa setelah mandi kantuk akan hilang , tapi sebagian malah justru menyamankan badan untuk tidur
Mandi juga akan menjadi sulit dilakukan jika kantuk menyerang saat kerja dikantor atau pada jam2 yang tidak selazimnya kita mandi.

5. Minum hangat/yang menyegarkan.
misal air jahe, susu hangat dsb.

6.Mempunyai gaya hidup sehat .
misalnya olahraga teratur, menghentikan rokok, alkohol dst.

7. Menyelesaikan masalah yang menyebabkan stress dengan baik.

8. Menyegarkan suasana ruangan/kamar/rumah.
Mendesain sedemikian rupa sehingga pandangan/suasana ruang tidak monoton. Hilangkan segala yg bisa merusak pandangan dan mood Anda.

9. Mempunyai kegiatan "selingan"
Kenali diri Anda akan kegiatan kecil dan tidak memakan waktu lama yang bisa menjadikan selingan sebagai penggugah mata kantuk. ,misalnya ngisi TTS dsb

10.Bervariasi cara/sarana belajar.
Hal ini jika kantuk menyerang saat belajar. Jika biasanya Anda melulu belajar dengan cara membaca, Anda bisa membuat variasi belajar, misal diskusi dengan teman, mendengarkan melalui CD dst.

11. Refreshing
Bisa jalan2 keluar sebentar, menghirup udara segar melalui jendela, atau memberikan waktu khusus untuk refreshing.

12. Tidak tidur setelah sholat/waktu shubuh.
Waktu Subuh hingga matahari terbit adalah waktu yang penuh barokah yang seharusnya kita manfaatkan dengan optimal. Rasulullah memberikan contoh dengan tidak pernah tidur lagi usai mendirikan sholat Subuh di masjid. Berdzikir, tilawah dan tadabbur Al-Quran. Waktu Subuh hingga matahari terbit adalah waktu yang penuh barokah yang seharusnya kita manfaatkan dengan optimal. Rasulullah memberikan contoh dengan tidak pernah tidur lagi usai mendirikan sholat Subuh di masjid. Berdzikir, tilawah dan tadabbur Al-Qur`an.



13. Berkonsultasi ke dokter jika kantuk Anda merupakan salahsatu dari sekian banyak gejala gangguan kesehatan yang Anda alami.

Satu hal..jika memang kantuk Anda penyebabnya sangatlah fisiologis, maka tidak ada jalan lain kecuali tidur
Jangan lupa jadi kan segala aktivitas Anda (termasuk tidur) menjadi sarana ibadah kepada Allah Ta`ala. Tidak hanya sekedar pengusir kantuk/kelelahan semata.

sumber: http://rumahkusorgaku.multiply.com/