Kamis, 28 Mei 2009

makalah filsafat epistimology



BAB I
PENDAHULUAN


A.Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya pengetahuan, kita mengenal metode ilmiah yang merupakan prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Namun tidak semua pengetahuan dapat disebut ilmu, sebab ilmu merupakanpengetahuan yang cara mendapatkannya harus memenuhi syarat-syarat tertentu yang tercantum dalam apa yang dinamakan dengan metode ilmiah. Metodologi ini secara filsafati termasuk dalam apa yang dinamakan epistemologi.1

Untuk lebih mengenal epstemologyi, didalam halaman-halaman berikut akan disajikan sebuah saduran dari beberapa buku yang berkaitan.


B.Rumusan Masalah
1)Apakah definisi Epistemologi ?
2)Apakah dasar Epistemologi Ilmu ?
3)Apa sajakah sumber pengetahuan ?
4)Bagaimanakah Struktur Ilmu Pengetahuan ?











BAB II
PEMBAHASAN

1)Pengertian
Istilah epistemologi berasal dari kata “ episteme” yang berarti pengetahun, dan “logos” yang berarti teori. Secara Etimologis, berarti teori pengetahuan. Epistemologi merupakan cabang filsafat yang mempersoalkan atau menyelidiki tentang asal, susunan, metode, serta kebenaran pengetahuan. Menurut Langeveld, teori pengetahuan membicarakan hakiakt pengetahuan, unsure-unsur pengetahuan, dan susunan berbagai jenis pengetahuan.2

Epistemologi, atau filsafat pengetahuan, adalah cabang filsafat yang mempelajari dan mencoba menentukan kodrat dari skope pengetahuan, pengandaian-pengandaian dasarnya, serta pertanggung jawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki.3

Adapun perbedaan antara ilmu dan pengetahuan adalah :
a.Pengetahuan : yang dimaksud adalah pengertian sehari-hari.
Contoh :gula rasanya manis
b.Ilmu : pengetahuan mengenai ilmu.
Contoh; meneliti manisnya gula

Adapun teori kebenaran diantaranya adalah :
Korespondensi, kesesuaian.
Koherensi, keterkaitan.
Pragmatik, kegunaan.


2)Dasar Epistemologi Ilmu

Landasan atau dasar Epistemologi Ilmu disebut metode ilmiah. Dengan kata lain metode ilmiah adalah cara yang dilakuakn ilmu dalam menyusun pengetahuan yang benar.4
Epistemologi atau teori pengetahuan, membahas secara mendalam segenap proses yang terlihat dalam usaha kita untuk memperoleh pengetahuan. Ditinjau dari pengetahuan ini, ilmu lebih bersifat merupakan kegiatan daripada sekedar produk yang siap diasumsikan. Kata sifat “keilmuan” lebih mencerminkan hakikat ilmu daripada istilah ilmu sebagai kata benda. Kegiatan ilmu juga bersifat dinamis, tidak statis.

Kegiatan dalam mencari pengetahuan tentang apapun, selama hal itu terbatas pada objek empiris dan pengetahuan tersebut diperoleh dengan mempergunakan metode keilmuan, adalah sah untuk disebut keilmuan. Seorang sarjana yang mempunyai profesi bidang ilmu belum tentu mendekati masalah ilmunya ssecara keilmuan. Hakikat ilmu tidak berhubungan dengan title, profesi, atau kedudukan. Hakikat ilmu ditentukan oleh cara berfikir yang dilakukan menurut persyaratan keilmuan.5

3)Sumber Pengetahuan

Dalam hidup ini dan kehidupan ini, manusia melihat masalah, lalu memikirkan masalah itu dan mengamati dengan cermat, kemudian menghubung-hubungkan hasil pengamatannya itu. Demikian misalnya, Izaac Newton, yang pada suatu hari duduk dibelakang rumahnya. Kemudian dia melihay sebuah apel yang jatuh dari pohonnya. Ia heran, mengapa apel itu jatuh dari pohonnya dan tidak melayang-layang diangkasa. Hal ini yang mendorongnya untuk meneliti terus-menerus, hingga ditemukan “ The Law of Gravitation” dengan daya tarik bumi, maka benda ynag memiliki bobot akan jatuh kebumi.

Dalam hipotesis adanya WAhyu Allah, maka dapatlah dikatakan bahwa ada empat sember pengetahuan manusia, yaitu :

a)Empirisme
Pengalaman manusia, Dengan ini muncul aliran Empirisme yang dipelopori oleh tokoh John Locke. Manusia dilahirkan sebagai kertas putih / meja putih. Pengalamanlah yang akan memberikan lukisan padanya. Dunia empiris merupakan sember pengetahaun, utama dalam dunia pendidikan, terkenal dengan teori ‘Tabula Rasa’ ( teori kertas putih)

Empirisme merupakan aliran dalam filsafat yang berpendapat bahwa pengetahuan dapat diperoleh melalui pengalaman, observasi, dan penginderaan.

b)Rasionalisme
Pikiran manusia, hal ini melahirkan faham rasionalisme, yang berpendapat bahwa sumber satu-satunya dari pengetahuan manusia adalah rasionya. Pelopornya adalah Rene Descrates. Aliran ini sangat mendewakan akal budi manusia yang melahirkan paham “intelektualisme’ dalam dunia pendidikan.

c)Intuisionisme
Secara etimologi, istilah intuisi, berarti langsung melihat, secara umum, merupakan suatu metode yang tidak berdasarkan penalaran maupun pengalaman dan pengamatan indra.

Intuisi manusia, kalau pengetahuan yang diperoleh secara rsional dan empiris yang merupakan produk dari sesuatu rangkaian nalar, maka intuisi merupakan pengetahuan yang diperoleh tanpa melalui proses penalaran itu. Jawaban dari permasalahan yang sedang dipikirkan muncul dibenak manusia sebagai suatu keyakinann yang benar walaupun manusia tidak bisa menjelaskan bagaimana caranya untuk sampai kesitu secara rasionala. Pengetahuan intuitif diapaki sebagai hipotesis bagi analisis selanjutnya dalam menetapkan benar tidaknya penetapan yang dikemuakakan itu.

d)Wahyu Alloh
Pengetahuan yang disampaikan oleh Alloh kepada manusi lewat para nabi yang diutusnya.

Antara kesemua sumber peengetahaun itu tidak mungkin ada kontradiksi. Apa sebab / karena semuanya bersal dari satu sumber, yaitu Tuhan. Jika terasa ada kontradiksi atau pertentangan itu hanyalah tampilannya saja.6

D.Struktur Ilmu Pengetahuan
keserbanekaan masalah dalam suatu penelitian menyebabkan adanya kebutuhan untuk memberikan penjelasan, ramalan, dan bataan yang harus sesuai dengan ilmu itu sendiri.
a)Penjelasan
Penjelasan yang lazimnya selalu diikuti dengan pemahaman merupakan pelengkap dari permulaan dalam penelitian dari sesuatu yang di catat untuk disusun sebagai hipotesis yang baik dan menarik. Adapun macam penjelasan dalam pengetahuan ilmiah antara lain :

Penjelasan Logis
Adakalanya penjelasan deduktif, menarik kesimpulan berdasar hal-hal yang bersifat umum.
Penjelasan induktif, penjelasan yang mempergunakan pangkal tolak pada hal-hal khusus, tertentu, untuk sampai pada hal yang umum.

Penjelasan fungsional/ teologis
Bentuk penjelasan yang hendak memberikan gambaran atas sesuatu dengan mengemukakan apa yang diselidiki.

Penjelasan historis
Penjelasan ini berusaha menjawab pertanyaaan mengenai sesuatu itu terjadi.



b)Ramalan
seorang ilmuan yang baik tidak puas karena hal yang berupa kebenaran yang telah dicapainya, jika belum diuji dengan cara yang sesuai dengan masalahnya. Satu hal yang patut dipakai dalam persiapan pengujian, disamping penjelasan juga ramalan atau prediksi.

C.Batasan atau pengontrol
Adalah pengertian yang lengkap tentang sesuatuistilah dimana tercakup semua unsur yang menjadi ciri penentu atau utama dari istilah itu dengan kata lain adalah pengertian yang berupa suatu proposisi yang diterima secara umum untuk mencapai tujuan yang khusus dari penjelasan itu.7
















BAB III
KESIMPULAN

Epistemology, secara etimologi berasal dari “ epiteme” dan “logos” yang berarti teori pengetahuan, dimana teori disini membahas mengenai hakikat pengetahuan, unsure-unsur pengetahaun, dan susunan berbagai jenis pengetahuan.
Teori kebenaran ; korespondensi, koherensi, pragmatik
Dasar epistemology ilmu adalah metode ilmiah, cara mendapatkan pengetahuan secara ilmiah.
Sumber-sumber pengetahaun ; empirisme (pengalaman manusia), rasionalisme ( akal pikiran), intuisionisme, dan wahyu alloh.
Struktur Ilmu Pengetahuan.


Tidak ada komentar: